Senin, 05 Maret 2012

Aspek-aspek perkembangan anak

1.      Perkembangan Fisik (motorik)
Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang terkontrol dalam otak.
Perkembangan fisik (motorik) meliputi kasar dan motorik halus
Ø  Perkembangan motorik kasar
Kemampuan anak untuk duduk, berlari dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot kasar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan kegiatan tubuh.
Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.
Ø  Perkembangan motorik halus
Adapun perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.
Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok termasuk contoh gerak motorik halus.
2.      Perkembangan Emosi
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang disekitarnya.
Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapat curahan kasih saying, mereka akan belajar untuk menyayangi.
3.      Perkembangan Kognitif
Pada aspek ini, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai padanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata dan berbicara.
4.      Perkembangan Psikososial
Aspek ini berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya.

Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan ransangan serta latihan agar keempat aspek tersebut berkembang secara seimbang.
Ransangan atau latihan tidak bisa terfokus hanya pada satu atau sebagian aspek. Tentunya ransangan dan latihan tersebut diberikan dengan tetap memperhatikan kesiapan anak bukan dengan paksaan.



Hasil Penellitian dan Pembahasan

            Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa perkembangan anak perempuan usia 1,5 – 3 tahun dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek perkembangan fisik, aspek perkembangan emosi, aspek perkembangan kognitif, dan aspek perkembangan psikososial.
a)         Aspek Perkembangan Fisik
Dilihat dari perkembangan fisiknya, anak perempuan 1,5 – 3 tahun telah mempunyai kemampuan-kemampuan yaitu:
o    Mulai bisa berjalan lancer pada usia 1,5 tahun
o    Suka melompat-lompat yang merupakan respon dari kegembiraan
o    Mulai usia 2 tahun, setiap anak menemukan alat tulis, maka mereka akan langsung antusias untuk mencorat-coret meski tidak di buku, bisa di dinding dan lain-lain.
o      Antusias makan sendiri, biasanya anak akan marah apabila ibu tidak menuruti keinginannya untuk makan sendiri.
b)         Aspek Perkembangan Emosi
o    Cenderung mencari perhatian
o    Cerewet
o    Marah apabila ada sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan
o    Memiliki rasa ingin tahu yang besar
c)         Aspek Perkembangan Kognitif
o    Pandai menyusun kata
o    Memahami bila diajak bicara
o    Belajar berkonsentrasi
o    Mampu berimajinasi
d)        Aspek Perkembangan Psikososial
o    Mulai ikut bermain dengan anak lain
o    Mempunyai minat besar untuk mengerjakan apa yang dikerjakan orang lain
o    Sering menyapa orang yang dikenal
o    Ramah dan murah senyum
o    Mudah akrab dengan teman sebaya
o    Masih agak takut dengan orang asing

Gelombang Berdiri


·         Terjadinya gelombang berdiri
Misalnya, sebuah tali salah satu ujungnya di goyangkan sedangkan ujung yang lainnya tetap sehingga terbentuk sebuah gelombang harmonis yang kontinu. Gelombang tersebut merambat dari ujung bebas menuju ke ujung tetap dan dipantulkan kembali dengan bentuk dan ukuran gelombang terbantul sama dengan gelombang yang menjalar hanya arahnya yang berlawanan. Bila ujung terbuka terus digoyangkan hingga terbentuk gelombang dengan frekuensi yang sama maka terbentuk dua gelombang yang merambat di dua arah. Gelombang yang merambat di ujung tetap akan berinterferensi dengan gelombang pantulan yang kembali. Kedua gelombang tersebut berinterferensi sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah gelombang yang tidak muncul sama sekali sebagai gelombang berjalan dengan amplitude besar. Gelombang hasil interferensi inilah yang disebut sebagai gelombang berdiri. Gelombang berdiri terlihat seperti tidak merambat dan hanya berosilasi ke atas ke bawah dengan pola yang tetap.
·         Perbedaan gelombang berdiri dan gelombang individual
Gelombang berdiri
Gelombang individual
Terdiri dari dua gelombang dengan bentuk dan ukuran sama yang berinterferensi sehingga menghasilkan sebuah gelombang yang tampak diam dengan amplitude besar
Terdiri dari sebuah gelombang yang dapat memindahkan energy dari satu tempat ke tempat lain karena getaran tanpa memindahkan medium.
Gelombang berdiri menyebabkan tiap-tiap titik sepanjang arah gelombang bergetar secara harmonis dengan fase sama satu sama lain, akan tetapi amplitudonya berbeda-beda dari satu titik ke titik di sampingnya secara harmonis.
Gelombang individu menyebabkan tiap-tiap titik sepanjang arah gelombang bergetar dengan amplitude sama sedangkan fasenya berbeda-beda dari satu titik ke titik yang laindi sampingnya secara harmonis,