Senin, 22 Juli 2013

Manfaat Pemahaman Peserta Didik bagi Guru Mata Pelajaran



A.   Latar belakang
Negara Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan serta berkompetensi maka perlu diadakan program pendidikan yang dapat mengembangkan potensi sumber daya manusia di Indonesia. Berbicara masalah pendidikan tidak bisa lepas dari peran seorang guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
Setiap peserta didik memiliki karakter dan gaya belajar yang berbeda-beda. Sebagian dari peserta didik memiliki otak yang mampu menyerap banyak informasi sekaligus, namun ada juga yang hanya mampu menyerap dan memproses info sedikit demi sedikit. Ada yang mampu menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi dalam otak dengan cepat sementara ada yang melakukan hal tersebut dengan lambat. Disadari atau tidak, banyak peserta didik yang merasa “terluka” secara emosional . merasa gagal, dan tidak berarti ketika harus menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak bisa memenuhi harapan orang- orang yang ada disekelilingnya. Atau bahkan tidak mampu memenuhi harapan dan tuntutan orang tua terutama dibidang akademis. Dalam hal ini, guru sebagai fasilitator harus dapat memahami karakter dan gaya belajar peserta didik.
Berdaarkan latar belakang diatas maka makalah ini akan membahas tentang ”Manfaat Pemahaman Peserta Didik bagi Guru Mata Pelajaran”.

B.   Permasalahan
1.      Apakah macam-macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik yang mempengaruhi pembelajaran yang efektif?
2.      Apakah kesukaran yang dialami peserta didik dalam menghadapi proses pembelajaran?
3.      Apakah manfaat memahami peserta didik bagi seorang guru mata pelajaran?
C.   Tujuan
1.       Mengetahui macam-macam gaya belajaran dan pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran.
2.       Menjelaskan kesukaran peserta didik dalam menghadapi mata pelajaran.
3.       Menjelaskan manfaat pemahaman peserta didik bagi guru mata pelajaran.


D. Memahami Karakteristik Peserta didik

Membangun kompetensi belajar merupakan fungsi utama fasilitator, dalam hal ini seorang guru, sebagai fungsi utama orang-orang yang bertangggung jawab membantu peserta didikagar memiliki kompetensi untuk belajar. Wujud dan intensitasnya dapat berbeda sesuai dengan tingkat kematangan peserta didik. Yang perlu diperhatikan bagi seorang guru adalah dimana pun ia bertugas, yang pertama-tama harus dilakukan adalah menumbuhkan dalam dirinya sendiri sikap dan kemauan untuk terusmeningkatkan kemampuan, sehingga ia bukan hanya menguasai bahan yang menjadi tanggung jawabnya melainkan juga meliputi pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan karakteristik pesertanya serta tujuan-tujuan yang akan dicapainya.
Tempat seorang guru bekerja dapat berada pada lingkungan dengan tataran perkembangan peserta yang masih dini seperti misalnya pada lembaga pendidikan prasekolah dan sekolah dasar sampai kepada peserta yang berada pada tataran perkembangan-perkembangan yang sudah lanjut ataupun orag dewasa. Di tempat layanan pendidikan yang ditujukan kepada orang-orang dengan tingkat perkembangan yang masih awal, maka seorang guru berfungsi sebagai pengganti orang tua. Sebagaimana diketahui, tngkat berpikir peserta didik yang berada pada usia prasekolah masih pada tataran berpikir konkrit. Konsep-konsep belum terbentuk dan setiap istilah selalu dihubungkan dengan benda atau kejadian yang dialaminya sehari-hari. Pada lembaga ataupun penyelenggara pendidikan bagi anak sekolah dasar masa transisi ini masih berlangsung sampai kepada tingkat akhir sekolah dasar saat mereka sedikit demi sedikit sudah dapat berpikir secara formal yaitu dapat melakukan abstraksi terhadap fenomena-fenomena atau kejadian-kejadian yang dialami sehari-hari. Dengan demikian, cara mengajar di kelas-kelas rendah akan berbeda dengan cara mengajar di kelas-kelas yang lebih tinggi.
Pada proses pembelajaran bagi orang-orang dewasaakan berbeda; dalam hal ini dosen ataupun guru bertindak sebagai fasilitator. Tugas mereka adalah membantu peserta untuk mengenali potensi-potensi pada dirinya, membantu mereka mengenali pengalaman-pengalaman yang pernah mereka peroleh dengan jalan bersama-sama menstrukturkan pengalaman-pengalaman tersebut. Juga guru atau dosen selaku fasilitator dapat membantu mereka untuk mengenali kekuatan-kekuatan maupun kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya.
Perbedaan-perbedaan individual pada setiap peserta didik perlu dipahami oleh guru atau dosen sebagai dasar untuk menyusun strategi-strategi yang akan diterapkan pada pembelajaran. Perbedaan individual yang harus diperhatikan oleh para fasilitator adalah sebagai berikut:
1.      Tingkat intelektualitas kemampuan berpikir peserta didik yang diwujudkan dengan angka yang dinamakan Intelligenci Quotient (IQ).
2.      Lingkungan yang berbeda yang menuntut pemahaman akan perbedaan kebiasaan-kebiasaan, perilaku-perilaku yang terikat oleh budaya mereka.
3.      Cara berkomunikasi yang berbeda antarpeserta didik.
4.      Pengetahuan awal dari peserta didik dan faktor-faktor internal yang mempengaruhi pembelajaran..
5.      Motivasi yang dimiliki peserta didik.
Gaya belajar para peserta didik juga berlainan. Ada yang bersifat auditif ada yang bersifat visual, yaitu yang belajar dengan efektif dengan cara mendengarkan tetapi ada yang relajar lebih efektif dengan cara membaca.jika telah dikenali karakteristik-karakteristik ini fasilitator harus memperhitungkan kebiasaan-kebiasaan peserta didik.
Faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi pembelajaran antara lain sebagai berikut.
1.      Peserta didik merasa sukar mencerna karena materi dianggap sulit.
2.      Peserta didik kehilangan gairah belajar karena nilai yang diperoleh rendah.
3.      Peserta didik mengaku bahwa sulit mendisiplinkan diri di dalam belajar.
4.      Peserta didik mengeluh tidak bisa berkonsentrasi.
5.      Peserta didik mengaku tidak cukup tekun untuk mengerjakan sesuatu, khususnya belajar.
6.      Konsep diri yang rendah.
7.      Gangguan emosi

 
E. Macam-macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik yang mempengruhi pembelajaran efektif
Macam-macam gaya belajar peserta didik antara lain gaya belajar visual (penglihatan), auditori (pendengaran) dan kinestetik (physical) walaupun pada perkembangan selanjutnya terdapat gaya belajar nature (alamiah) dan conceptual.  Anak dengan gaya belajar visual cendrung lebih cepat menyerap informasi dengan melihat bagaimana guru menerangkan didepan kelas baik dengan alat bantu tulisan, data maupun gambar. Anak seperti ini dinamakan visual learner.
Anak dengan gaya belajar auditori cenderung lebih cepat menyerap pelajaran dan berkonsentrasi bila mendengarkan guru menjelaskan didepan kelas dan sekaligus menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan.Anak seperti ini dinamakan auditori learner. Anak dengan gaya belajar physical cendrung lebih cepat menyerap informasi bila ada alat Bantu dan aneka alat peraga.Anak seperti ini lebih bisa berkonsentrasi bila menggerakkan satu atau lebih bagian tubuhnya. Anak seperti ini dinamakan physical/Kinestetik learner. Anak type physical learner tidak mengalami gangguan pemusatan perhatian dan tetap bisa berkonsentrasi, hanya gaya belajarnya menuntut ia untuk selalu bergerak.

F. Kesukaran yang dialami peserta didik dalam menghadapi proses pembelajaran
Banyak sekali masalah-masalah yang dihadapi para peserta didik dalam menghadapi proses belajar mengajar di sekolah. Masalah itu diantaranya:
1.      Keras hati
Penyebab dari keras hati diantaranya pembawaan anak, perkembangan rohani anak, kesalahan-kesalahan dalam pendidikan. Untuk mengatasi keras hati pada peserta didik dapat dilakukan dengan: jangan memanjakan anak, perintah dan larangan hendaklah diberikan dengan lemah lembut dan dapat membesarkan hati.
2.      Keras kepala
Keras kepala dapat muncul dikarenakan beberapa sebab diantaranya:terlalu dimanjakan, iri hari, perasaan takut dan harga diri kurang, tidak dapat memecahkan soal yang sulit. Usaha yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik untuk mengatasi masalah ini ialah mengetahui sebab-sebabnya dengan teliti agar selanjutnya dapat bertindak dengan tepat dan bijaksana.
3.      Anak yang manja
Akibat buruk yang dapat muncul ketika anak dimanjakan antara lain: anak akan mempunyai sifat mementingkan dirinya sendiri, kurang mempunyai rasa tanggung jawab, selalu berusaha menarik perhatian guru atau teman-temannya. Usaha yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik : kembangkan perasaan social anak itu, didiklah mereka itu kearah percaya kepada kemampuan diri sendiri.
4.      Perasaan takut pada anak
Perasan takut dapat muncul dikarenakan: sesuatu yang aneh-aneh, yang selama ini belum pernah dikenalnya, kesulitan–kesulitan yang dialami oleh anak itu dalam kehidupan sehari-hari. Cara mengatasinya: kenalkan anak pada  hal-hal yang ditakutinya, bangkitkan kepercayaan pada anak itu, usahakan agar hubungan pendidik dan anak didik selalu erat.
5.      Agresi
Agresi dapat timbul karena adanya keinginan yang tidak terlaksana, iri hati, kebebasannya sangat dibatasi, perintah dari seseorang yang menjengkelkan, tersinggung perasaan dan kehormatannya, dihina orang lain, dan sebagainya.
6.      Frustasi
Frustasi sebenarnya ialah keadaan batin seseorang, ketidak seimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena hasrat atau dorongan yang tidak dapat terpenuhi.

G. Manfaat memahami peserta didik bagi seorang guru mata pelajaran
Peserta didik yang memahami mata pelajaran yang diajarkan oleh guru mata pelajaran selain bermanfaat untuk peserta didik juga bermanfaat bagi guru mata palajaran itu sendiri. Bagi peserta didik pemahaman yang dimiliki bias membuat peserta didik lebih mudah memahami mata pelajaran yang diajarkan. Sedangkan bagi guru mata pelajaran,peserta didik yang memahami materi yang diajarkan bias mempermudah guru mata pelajaran dalam menyampaikan materinya karena dengan pemahaman peserta didik guru mata pelajaran tidak perlu menjelaskan dengan panjang lebar. Selain itu tak jarang peserta didik malah lebih mempunyai wawasan yang luas daripada guru mata pelajaran itu sendiri sehingga antara keduanya bias saling bertukar pikiran. Hal ini dapat dijadikan bahan referensi bagi guru mata pelajaran dalam menyampaikan materinya.
 
H.   Kesimpulan
1.  Macam-macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik antara lain gaya belajar visual (penglihatan), auditori (pendengaran) dan kinestetik (physical).
2.  masalah-masalah yang dihadapi para peserta didik dalam menghadapi proses  belajar mengajar di sekolah: keras hati, keras kepala, anak yang manja,perasaan takut pada anak, agresif, frustasi.
3.  manfaat pemahaman peserta didik bagi guru mata pelajaran adalah mempermudah sang guru dalam memberikan materi pembelajaran sehingga dapat diterima dengann mudah oleh peserta didik dan diharapkan proses pembelajaran itu berhasil.

I.  Saran
Saran-saran untuk membiasakan belajar yang efektif:
1.      Miliki dahulu tujuan yang pasti
2.      Usahakan adanya tempat belajar yang memadai
3.      Jaga kondisi fisik jangan sampai mengganggu konsentrasi dan keaktifan mental
4.      Rencanakan dan ikuti jadwal waktu unyuk belajar
5.      Selingilah belajar itu dengan waktu-waktu istirahat yang teratur
6.      Selama belajar gunakan metode pengulanhgan dalam hati

J.   Referensi
Dunne, Richard & Ted Wragg.1996.Pembelajaran Efektif. Jakarta: Grasindo.
Prasetyo, Eko.2007.Guru:Mendidik itu Melawan!.Yogyakarta: Resist Book.
Purwanto, Ngalim.1990.Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
                              .1986.Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya.
Usman, Moh. Uzer. 2005.Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.