A. Latar belakang
Negara Indonesia
sebagai negara berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang dapat
diandalkan. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan serta
berkompetensi maka perlu diadakan program pendidikan yang dapat mengembangkan
potensi sumber daya manusia di Indonesia.
Berbicara masalah pendidikan tidak bisa lepas dari peran seorang guru sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran.
Setiap peserta didik memiliki
karakter dan gaya belajar yang berbeda-beda. Sebagian
dari peserta didik memiliki otak yang mampu menyerap banyak informasi
sekaligus, namun ada juga yang hanya mampu menyerap dan memproses info sedikit
demi sedikit. Ada
yang mampu menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi dalam otak dengan cepat
sementara ada yang melakukan hal tersebut dengan lambat. Disadari atau tidak, banyak peserta didik yang
merasa “terluka” secara emosional . merasa gagal, dan tidak berarti ketika
harus menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak bisa memenuhi harapan orang-
orang yang ada disekelilingnya. Atau bahkan tidak mampu memenuhi harapan dan
tuntutan orang tua terutama dibidang akademis. Dalam hal ini, guru sebagai
fasilitator harus dapat memahami karakter dan gaya belajar peserta didik.
Berdaarkan latar
belakang diatas maka makalah ini akan membahas tentang ”Manfaat
Pemahaman Peserta Didik bagi Guru Mata Pelajaran”.
B. Permasalahan
1.
Apakah macam-macam gaya belajar yang
dimiliki peserta didik yang mempengaruhi pembelajaran yang efektif?
2.
Apakah kesukaran yang dialami
peserta didik dalam menghadapi proses pembelajaran?
3.
Apakah manfaat memahami peserta
didik bagi seorang guru mata pelajaran?
C. Tujuan
1.
Mengetahui macam-macam gaya belajaran dan
pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran.
2.
Menjelaskan kesukaran peserta
didik dalam menghadapi mata pelajaran.
3. Menjelaskan manfaat pemahaman peserta
didik bagi guru mata pelajaran.
Membangun kompetensi belajar merupakan fungsi utama
fasilitator, dalam hal ini seorang guru, sebagai fungsi utama orang-orang yang
bertangggung jawab membantu peserta didikagar memiliki kompetensi untuk
belajar. Wujud dan intensitasnya dapat berbeda sesuai dengan tingkat kematangan
peserta didik. Yang perlu diperhatikan bagi seorang guru adalah dimana pun ia
bertugas, yang pertama-tama harus dilakukan adalah menumbuhkan dalam dirinya
sendiri sikap dan kemauan untuk terusmeningkatkan kemampuan, sehingga ia bukan
hanya menguasai bahan yang menjadi tanggung jawabnya melainkan juga meliputi
pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran yang tepat yang sesuai dengan
karakteristik pesertanya serta tujuan-tujuan yang akan dicapainya.
Tempat seorang guru bekerja dapat berada pada lingkungan
dengan tataran perkembangan peserta yang masih dini seperti misalnya pada
lembaga pendidikan prasekolah dan sekolah dasar sampai kepada peserta yang
berada pada tataran perkembangan-perkembangan yang sudah lanjut ataupun orag
dewasa. Di tempat layanan pendidikan yang ditujukan kepada orang-orang dengan
tingkat perkembangan yang masih awal, maka seorang guru berfungsi sebagai
pengganti orang tua. Sebagaimana diketahui, tngkat berpikir peserta didik yang
berada pada usia prasekolah masih pada tataran berpikir konkrit. Konsep-konsep
belum terbentuk dan setiap istilah selalu dihubungkan dengan benda atau
kejadian yang dialaminya sehari-hari. Pada lembaga ataupun penyelenggara
pendidikan bagi anak sekolah dasar masa transisi ini masih berlangsung sampai
kepada tingkat akhir sekolah dasar saat mereka sedikit demi sedikit sudah dapat
berpikir secara formal yaitu dapat melakukan abstraksi terhadap
fenomena-fenomena atau kejadian-kejadian yang dialami sehari-hari. Dengan
demikian, cara mengajar di kelas-kelas rendah akan berbeda dengan cara mengajar
di kelas-kelas yang lebih tinggi.
Pada proses pembelajaran bagi orang-orang dewasaakan
berbeda; dalam hal ini dosen ataupun guru bertindak sebagai fasilitator. Tugas
mereka adalah membantu peserta untuk mengenali potensi-potensi pada dirinya,
membantu mereka mengenali pengalaman-pengalaman yang pernah mereka peroleh
dengan jalan bersama-sama menstrukturkan pengalaman-pengalaman tersebut. Juga
guru atau dosen selaku fasilitator dapat membantu mereka untuk mengenali
kekuatan-kekuatan maupun kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya.
Perbedaan-perbedaan individual pada setiap peserta didik
perlu dipahami oleh guru atau dosen sebagai dasar untuk menyusun
strategi-strategi yang akan diterapkan pada pembelajaran. Perbedaan individual
yang harus diperhatikan oleh para fasilitator adalah sebagai berikut:
1.
Tingkat intelektualitas
kemampuan berpikir peserta didik yang diwujudkan dengan angka yang dinamakan Intelligenci
Quotient (IQ).
2.
Lingkungan yang berbeda yang
menuntut pemahaman akan perbedaan kebiasaan-kebiasaan, perilaku-perilaku yang
terikat oleh budaya mereka.
3. Cara berkomunikasi yang berbeda
antarpeserta didik.
4. Pengetahuan awal dari peserta didik dan
faktor-faktor internal yang mempengaruhi pembelajaran..
5. Motivasi yang dimiliki peserta didik.
Gaya belajar para peserta
didik juga berlainan. Ada yang bersifat auditif ada yang bersifat visual, yaitu
yang belajar dengan efektif dengan cara mendengarkan tetapi ada yang relajar lebih
efektif dengan cara membaca.jika telah dikenali karakteristik-karakteristik ini
fasilitator harus memperhitungkan kebiasaan-kebiasaan peserta didik.
Faktor-faktor internal yang
dapat mempengaruhi pembelajaran antara lain sebagai berikut.
1. Peserta didik merasa sukar mencerna karena
materi dianggap sulit.
2. Peserta didik kehilangan gairah belajar
karena nilai yang diperoleh rendah.
3. Peserta didik mengaku bahwa sulit
mendisiplinkan diri di dalam belajar.
4. Peserta didik mengeluh tidak bisa
berkonsentrasi.
5. Peserta didik mengaku tidak cukup tekun
untuk mengerjakan sesuatu, khususnya belajar.
6. Konsep diri yang rendah.
7. Gangguan emosi
E. Macam-macam
gaya belajar yang dimiliki peserta didik yang mempengruhi pembelajaran efektif
Macam-macam gaya
belajar peserta didik antara lain gaya belajar
visual (penglihatan), auditori (pendengaran) dan kinestetik (physical) walaupun
pada perkembangan selanjutnya terdapat gaya belajar nature (alamiah) dan conceptual.
Anak dengan gaya
belajar visual cendrung lebih cepat menyerap informasi dengan melihat bagaimana
guru menerangkan didepan kelas baik dengan alat bantu tulisan, data maupun
gambar. Anak seperti ini dinamakan visual
learner.
Anak dengan gaya belajar auditori cenderung lebih cepat
menyerap pelajaran dan berkonsentrasi bila mendengarkan guru menjelaskan
didepan kelas dan sekaligus menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan.Anak
seperti ini dinamakan auditori learner.
Anak dengan gaya
belajar physical cendrung lebih cepat menyerap informasi bila ada alat Bantu
dan aneka alat peraga.Anak seperti ini lebih bisa berkonsentrasi bila
menggerakkan satu atau lebih bagian tubuhnya. Anak seperti ini dinamakan physical/Kinestetik learner. Anak
type physical learner tidak mengalami gangguan pemusatan perhatian dan tetap
bisa berkonsentrasi, hanya gaya
belajarnya menuntut ia untuk selalu bergerak.
F. Kesukaran yang dialami
peserta didik dalam menghadapi proses pembelajaran
Banyak sekali masalah-masalah yang dihadapi para peserta
didik dalam menghadapi proses belajar mengajar di sekolah. Masalah itu
diantaranya:
1.
Keras hati
Penyebab dari keras hati diantaranya pembawaan anak, perkembangan
rohani anak, kesalahan-kesalahan dalam pendidikan. Untuk mengatasi keras hati
pada peserta didik dapat dilakukan dengan: jangan memanjakan anak, perintah dan
larangan hendaklah diberikan dengan lemah lembut dan dapat membesarkan hati.
2.
Keras kepala
Keras kepala dapat muncul dikarenakan beberapa sebab
diantaranya:terlalu dimanjakan, iri hari, perasaan takut dan harga diri kurang,
tidak dapat memecahkan soal yang sulit. Usaha yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik untuk mengatasi masalah
ini ialah mengetahui sebab-sebabnya dengan teliti agar selanjutnya dapat
bertindak dengan tepat dan bijaksana.
3.
Anak yang manja
Akibat buruk yang dapat muncul ketika anak dimanjakan
antara lain: anak akan mempunyai sifat mementingkan dirinya sendiri, kurang
mempunyai rasa tanggung jawab, selalu berusaha menarik perhatian guru atau
teman-temannya. Usaha yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik : kembangkan
perasaan social anak itu, didiklah mereka itu kearah percaya kepada kemampuan
diri sendiri.
4.
Perasaan takut pada anak
Perasan takut dapat muncul dikarenakan: sesuatu yang
aneh-aneh, yang selama ini belum pernah dikenalnya, kesulitan–kesulitan yang
dialami oleh anak itu dalam kehidupan sehari-hari. Cara mengatasinya: kenalkan
anak pada hal-hal yang ditakutinya, bangkitkan
kepercayaan pada anak itu, usahakan agar hubungan pendidik dan anak didik
selalu erat.
5.
Agresi
Agresi dapat timbul karena adanya keinginan yang tidak terlaksana,
iri hati, kebebasannya sangat dibatasi, perintah dari seseorang yang
menjengkelkan, tersinggung perasaan dan kehormatannya, dihina orang lain, dan
sebagainya.
6.
Frustasi
Frustasi sebenarnya ialah keadaan batin seseorang,
ketidak seimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena hasrat atau
dorongan yang tidak dapat terpenuhi.
G. Manfaat memahami peserta didik bagi
seorang guru mata pelajaran
Peserta didik yang memahami mata pelajaran yang diajarkan oleh guru
mata pelajaran selain bermanfaat untuk peserta didik juga bermanfaat bagi guru
mata palajaran itu sendiri. Bagi
peserta didik pemahaman yang dimiliki bias membuat peserta didik lebih mudah
memahami mata pelajaran yang diajarkan. Sedangkan bagi guru mata
pelajaran,peserta didik yang memahami materi yang diajarkan bias mempermudah
guru mata pelajaran dalam menyampaikan materinya karena dengan pemahaman
peserta didik guru mata pelajaran tidak perlu menjelaskan dengan panjang lebar.
Selain itu tak jarang peserta didik malah lebih mempunyai wawasan yang luas
daripada guru mata pelajaran itu sendiri sehingga antara keduanya bias saling
bertukar pikiran. Hal ini
dapat dijadikan bahan referensi bagi guru mata pelajaran dalam menyampaikan
materinya.
H. Kesimpulan
1.
Macam-macam gaya
belajar yang dimiliki peserta didik antara lain gaya belajar visual (penglihatan), auditori
(pendengaran) dan kinestetik (physical).
2.
masalah-masalah yang dihadapi
para peserta didik dalam menghadapi proses belajar mengajar di sekolah: keras hati, keras
kepala, anak yang manja,perasaan takut pada anak, agresif, frustasi.
3.
manfaat pemahaman peserta didik
bagi guru mata pelajaran adalah mempermudah sang guru dalam memberikan materi
pembelajaran sehingga dapat diterima dengann mudah oleh peserta didik dan
diharapkan proses pembelajaran itu berhasil.
I. Saran
Saran-saran untuk membiasakan
belajar yang efektif:
1.
Miliki dahulu tujuan yang pasti
2. Usahakan adanya tempat belajar yang
memadai
3. Jaga kondisi fisik jangan sampai
mengganggu konsentrasi dan keaktifan mental
4. Rencanakan dan ikuti jadwal waktu unyuk
belajar
5. Selingilah belajar itu dengan waktu-waktu
istirahat yang teratur
6. Selama belajar gunakan metode pengulanhgan
dalam hati
J. Referensi
Dunne, Richard
& Ted Wragg.1996.Pembelajaran Efektif. Jakarta: Grasindo.
Prasetyo,
Eko.2007.Guru:Mendidik itu Melawan!.Yogyakarta: Resist Book.
Purwanto,
Ngalim.1990.Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
.1986.Ilmu
Pendidikan. Bandung:
Remadja Karya.
Usman, Moh. Uzer.
2005.Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.